Minggu, 22 Maret 2015

maths is my life

Ketika kita berbicara mengenai matematika, aku hanya mampu tersenyum karena dalam kehidupan sehari-hari matematika sangatlah dekat dengan kehidupanku. Dimulai dari awal aku mengenal matematika, sejak umur 2 tahun 6 bulan aku sudah selalu minta untuk sekolah meskipun secara umur pada masa itu belumlah bisa masuk ke dunia pendidikan namun kakek memasukkanku ke TPA. kecilku sama dengan anak kecil pada umumnya yang gemar bermain, kala itupun aku lebih banyak bermain di TPA dibanding belajar mengenal kitab suciku.
awal aku berkenalan dengan matematika yaitu ketika mamaku melahirkan adikku, kebetulan mama melahirkan adikku dirumah sakit tempat ayah bekerja. Ketika itu aku tidak bisa selalu di ruang rawat mama sehingga aku dibawa ayah ke ruang kerjanya. Di ruang kerja ayah aku tidak mengganggu beliau bekerja karena beberapa teman beliau selalu menemaniku bermain, aku diajari menggambar oleh mereka.
Dari gambar yang kami buat, mereka mengajariku untuk mengenal angka. mereka menyamakan garis lurus dengan angka satu, bebek mereka jadikan angka dua, gunung diibaratkan angka tiga, dan seterusnya. perlahan tapi pasti, selalu ada hal baru yang mereka ajarkan termasuk berhitung.
Ketika aku memasuki dunia taman kanak-kanak, kegemaranku dlam berhitung mulai bertambah. Setiap akhir pekan, selalu ada saja buah dari pohon di kebun kakek yang aku hitung hingga nilai matematikaku di ijazah taman kanak-kanak jauh lebih tinggi dibanding nilai pelajaran lainnya.
ketika duduk disekolah dasar, saat itu sudah menjelang kelulusan namun aku masih diminta untuk mewakili sekolah di olimpiade sains nasional tingkat sekolah dasar. Di awal masa SMPku, aku masih sangat akrab dengan matematika, namun ketika sudah di tingkat akhir minatku mulai berubah ke sains hal ini mungkin disebabkan oleh guru sains yang selalu memberikan tantangan-tantangan baru setiap minggunya untuk aku selesaikan.
Minatku di matematika kembali bangkit ketika aku duduk di bangku SMA. Pada awalnya, aku masih kurang begitu tertarik namun aku bertemu dengan patner yang baik dan cocok denganku sehingga minatku terhadap matematika terus terasah. Setiap event perlombaan matematika aku dan patnerku selalu diminta mewakili sekolah bahkan hingga aku duduk di kelas 3 dan aku memiliki nilai matematika tertinggi di ujian sekolah.
Bahkan saat ini, ketika aku duduk di bangku perguruan tinggi aku masih akrab dengan matematika. Saat aku sedang bimbang dengan jurusan yang akan aku pilih entah mengapa matematika yang hadir dalam benakku. kini, matematika sudah menjadi bagian dari kehidupanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar